Ketika merencanakan kuliah di luar negeri, salah satu hal penting yang harus dipersiapkan adalah kemampuan bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Bahasa Inggris menjadi kunci sukses ketika berkuliah di luar negeri. Bahkan, di negara-negara di mana bahasa Inggris bukan bahasa utama, menguasai bahasa ini tetap sangat diperlukan.
Selain itu, untuk mendaftar ke banyak universitas luar negeri, kamu juga harus memenuhi persyaratan skor tes bahasa Inggris resmi. Biasanya, minimal skor TOEFL yang diterima adalah 500 untuk tingkat sarjana (S1) dan 550 untuk tingkat magister (S2). Jadi, penting untuk memahami bahasa Inggris.
Baca juga: IELTS atau TOEFL, Mana yang Lebih Cocok Untukmu?
Namun, ada yang berpendapat bahwa belajar bahasa Inggris itu sulit. Beberapa orang mungkin merasa kesulitan dan malas untuk mempelajarinya. Mereka merasa bahwa belajar bahasa Inggris pada usia dewasa adalah hal yang sulit. Namun, jika kamu benar-benar berencana untuk berkuliah di luar negeri, kamu perlu mengatasi anggapan negatif tentang bahasa Inggris ini. Pandanglah proses belajar bahasa sebagai pengalaman yang menarik dan seru. Dalam buku ini, kami akan membahas berbagai metode belajar bahasa Inggris dengan cara yang menyenangkan.
Secara dasar, bahasa Inggris mirip dengan bahasa asing lainnya. Ada empat elemen utama dalam mempelajarinya, yaitu membaca, mendengarkan, menulis, dan berbicara. Penting untuk menilai dimana kemampuanmu yang paling kuat dan yang paling lemah di antara keempat elemen ini.
Metode Belajar Bahasa Inggris yang Efektif
Bahasa Inggris adalah bahasa internasional yang sangat penting untuk dikuasai sebelum melanjutkan studi di luar negeri. Namun, banyak mahasiswa Indonesia yang datang ke luar negeri dengan keberanian dan tekad, tanpa memiliki kemampuan bahasa Inggris yang sangat baik. Jika kamu merasa belum memiliki kemampuan bahasa Inggris yang memadai, jangan khawatir. Ada banyak cara untuk meningkatkannya.
Salah satu metode belajar yang paling efektif yang digunakan oleh mahasiswa Indonesia di India adalah "Learning by Doing" atau belajar dengan berbuat. Metode ini mendorong belajar bahasa Inggris melalui praktik langsung dan berkomunikasi secara aktif. Bahkan jika kemampuan bahasa Inggrismu masih terbatas, dengan terus berinteraksi dengan penutur asli bahasa Inggris atau orang yang tidak bisa berbicara dalam bahasa Indonesia, kamu akan memperbaiki kemampuanmu secara signifikan. Bahasa adalah kebiasaan, dan dengan menggunakannya setiap hari, kamu akan semakin terampil.
Namun, metode ini juga memiliki risiko, terutama terkait dengan kinerja akademis di universitas. Jika kamu belum memiliki dasar yang kuat dalam bahasa Inggris, kamu mungkin membutuhkan waktu untuk mempelajarinya. Ini bisa berdampak pada hasil belajarmu dan membuatmu tertinggal dalam materi kuliah. Oleh karena itu, disarankan untuk tetap belajar bahasa Inggris secara intensif sebelum berangkat ke luar negeri.
Selain "Learning by Doing," kamu juga bisa memanfaatkan buku panduan bahasa Inggris standar yang tersedia di pasaran. Buku-buku ini akan membantu kamu memahami percakapan sehari-hari seperti berbelanja, menyapa teman, atau menanyakan arah. Dengan buku panduan ini, kamu bisa berjalan-jalan di kota asing tanpa khawatir tersesat.
Selain bahasa Inggris untuk komunikasi sehari-hari, kamu juga harus belajar bahasa Inggris untuk menulis. Karena pengajaran di universitas biasanya menggunakan bahasa Inggris, semua catatan dan tugas kuliah harus ditulis dalam bahasa ini.
Belajar tata bahasa dan menulis esai sangat dianjurkan bagi mahasiswa. Cara belajar ini mirip dengan cara bayi belajar bahasa pertamanya: dengan mendengarkan, meniru, membaca, dan menulis. Jadi, urutannya adalah: Mendengarkan > Berbicara > Membaca > Menulis. Ini dianggap sebagai metode alami yang paling efektif untuk menguasai bahasa asing.
Semoga persiapan bahasa Inggrismu sebelum mendaftar kuliah di luar negeri menjadi lebih mudah dipahami, teman-teman!
